Jumat, 04 Februari 2011

Penulisan Paragraf

Penulisan Paragraf

1.    Pengertian Paragraf
2.    Ciri-ci paragraf
3.    Panjang pendek paragraf
4.    Unsu-unsur Pembangun Paragraf
5.    Cara Penulisan Paragraf
6.    Syarat paragraf yang Baik
7.    Latihan Pembetulan dan Penulisan Paragraf

8.    Penugasan Proyek
a.    Tentukan topik karangan
b.    Susun kerangka karangan
c.    Kembangkan karangan itu menjadi karangan dengan panjang 2-4 halaman kuarto ketik komputer dengan spasi 1,5 dengan memperhatikan kebenaran kaidah:
1)   Ejaan
2)   Pilihan kata
3)   Kalimat efektif
4)   Penulisan paragraf
5)   Penulisan rujukan/kutipan
6)   Penulisan daftar pustaka
d.    Struktur karangan

A.   Pendahuluan
Bagian ini berisi latar belakang, permasalahan, dan pokok-pokok tulisan yang dituangkan dalam bentuk esai, tidak dalam bentuk rincian.
B.   Pembahasan (Jabaran kerangka karangan)
1.     Hakikat …..
2.    ……..
3.    ……..
4.    Dst.
C.  Penutup (simpulan)

Daftar Pustaka

e.    Dikumpulkan pada saat ujian semester







Penulisan Paragraf

1.          Pengertian Paragraf
Paragraf merupakan bagian  dari karangan (tertulis) atau bagian dari tuturan (lisan). Karena itu, paragraf adalah sekelompok atau rentetan kalimat yang saling berhubungan dan bersama-sama menjelaskan satu unit gagasan atau pikiran untuk mendukung gagasan atau pikiran yang lebih besar (tulisan atau tuturan). Karena mendukung pikiran yang lebih besar, paragraf merupakan satuan dasar dalam wacana (karangan) tulisan atau karya tulis ilmiah. Satuan dasar itu terdiri atas untaian kalimat yang kompak yang mencerminkan satu gagasan.
Paragraf adalah karangan yang paling sederhana berupa wacana dasar. Disebut wacana dasar karena menjadi dasar pembentukan wacana yang lebih luas/kompleks. Sebagaimana wacana lainnya, paragraf menyatakan sebuah pokok gagasan. Pokok gagasan itu diuraikan menjadi sejumlah kalimat yang berkaitan satu dengan yang lain yang secara keseluruhan mendukung pokok gagasan yang dikembangkan.

Ciri Paragraf
Berdasarkan uraian di atas, rumusan ciri paragraf dapat dijelaskan sebagai berikut.
1.    Paragraf terdiri atas rentetan/kumpulan kalimat
2.    Rentetan/kumpulan kalimat itu saling berkaitan
3.    Rentetan/kumpulan kalimat itu menyatakan satu unit gagasan

Contoh:
Dalam 25 tahun telah terjadi evolusi dalam ukuran besarnya komputer. Kira-kira pada tahun 1945, pesawat komputer sebesar sebuah kamar. Kemudian kira-kira pada tahun 1960, besarnya komputer sama dengan meja tulis ukuran biro. Dua puluh tahun kemudian besarnya komputer tidak lebih dari sebuah mesin tulis portable. Pada waktu ini, tahun 1990-an sudah dipasarkan komputer yang dapat ditenteng (dibawa) ke mana-mana, seperti buku saku. Dalam tempo seperempat abad telah terjadi perubahan yang sangat besar dalam pesawat komputer, lagi pula kecanggihannya semakin mengagumkan.





Panjang-Pendek Paragraf
Sebuah paragraf dapat terdiri atas 2 atau 10 kalimat, tetapi banyaknya kalimat dalam satu paragraf tidak terlalu panjang. Bahkan ada kalanya diperlukan paragraf hanya terdiri atas satu kalimat saja. Paragaf diharapkan tidak terdiri atas satu kalimat karena belum dapat memberikan informasi yang lengkap.

Contoh
Dia pencurinya.

Paragraf di atas belum memberikan informasi yang lengkap. Akan tetapi, bila ditambahkan kalimat berikut akan memberikan informasi lengkap.

Ia anak Pak Dullah. Ia bertempat tinggal di Jl. Kalinyamatan No. 25  Jepara.

Paragraf itu mejadi:
Dia pencurinya. Ia anak Pak Dullah. Ia bertempat tinggal di Jl. Kalinyamatan No. 25  Jepara.

Perusahaan itu berkembang pesat. Hal itu dikatakan sesuai lapoaran yang disajikan/dimuat di koran (Kompas 25 Juni 2010).

Unsur-unsur Pembangun Paragraf
Dalam satu paragraf terdapat unsur-unsur: 1) kalimat topik, 2) kalimat penjelas, dan 3) kalimat penyimpul. Kalimat topik memuat gagasan dasar yang tersusun atas: inti gagasan dasar dan pembatas gagasan dasar. Inti gagasan dasar menjadi subjek (pokok) dalam kalimat topik. Adapun pembatas gagasan dasar memberikan isyarat atau menjadi rambu-rambu untuk membuat kalimat penjelas. Kalimat penjelas memberikan penjelasan: 1) alasan atau sebab-musabab, 2) kenyataan atau bukti, 3) penjelasan dengan angka-angka konkret, dan 4) penguat yang dikutip dari sumber lain. Kalimat penyimpul menempati bagian akhir suatu paragraf. Kalimat ini berisi ringkasan isi kalimat topik dan kalimat penjelas.

Cara Penulisan Paragraf
Penulisan paragraf ada tiga cara: 1) cara Eropa, yaitu cara penempatan baris baru dilakukan dengan menempatkan awal kalimat pertama suatu paragraf sedikit ke tengah halaman tulis bersangkutan, 2) cara Amerika, penempatan baris baru dilakukan tepat di pinggir halaman tulis dan lurus ke bawah; hanya antara dua paragraf lebih direnggangkan daripada jarak antara baris dengan baris biasa, 3) cara Eropa-Amerika, yaitu perpaduan antara dua bentuk di atas. Cara yang umum dipakai cara pertama. Ketiga bentuk penulisan tersebut dapat dinyatakan dengan gambar seperti trlihat di bawah ini.







……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………...
 

………………………………………………
………………………

………………………………………………………………………

……………………………………………

 

……………………………………………

……………………………………………………………………

………………………………………………………………..
 
 








Cara Eropa                                      Cara Amerika                           Cara Campuran

Syarat Paragraf yang Baik
Dalam mengembangkan gagasan/topik atau tema menjadi sebuah peragraf harus memenuhi syarat-syarat paragraf yang baik. Syarat itu ialah kesatuan, kepaduan, dan kelengkapan.

a.    Kesatuan
Tiap paragraf hanya mengandung satu gagasan pokok atau satu topik. Oleh sebab itu, dalam pengembangannya (kalimat-kalimat penjelas) tidak boleh terdapat unsur-unsur yang sama sekali tidak berhubungan dengan topik atau gagasan pokok tersebut. Penyimpangan akan menyulitkan pembaca. Jadi, satu paragraf hanya boleh mengandung satu gagasan pokok atau satu topik. Semua kalimat dalam paragraf harus mengembangkan gagasan pokok tersebut.
Paragraf dianggap mempunyai kesatuan, jika kalimat-kalimat dalam paragraf itu tidak terlepas dari topiknya atau selalu relevan dengan topik. Semua kalimat terfokus pada topik dan mencegah masuknya hal-hal tidak relevan. Penulis yang masih dalam taraf belajar (tahap pemula sering mendapat kesulitan dalam memelihara kesatuan paragraf.
Contoh:
Inflasi adalah suatu kondisi ekonomis yang ditandai dengan meningkatnya harga barang kebutuhan sehari-hari. Penyebab inflasi dapat dikemukakan dengan singkat sebagai berikut. Yang pertama dan yang terpenting adalah pengeluaran dana yang besar oleh pemerintah untuk membiayai peperangan. Yang kedua, apabila banyaknya uang yang beredar melebihi yang diperlukan untuk penyediaan barang. Akhirnya, yang dapat menjadi penyebab inflasi ialah apabila para buruh menuntut kenaikan upah yang berpengaruh kepada meningkatnya biaya produksi. Meskipun ada beberapa penyebab inflasi, pengeluaran dana oleh pemerintah untuk membiayai programnya, seperti peperangan adalah penyebab yang terutama.

Gagasan pokok atau tema paragraph di atas adalah: inflasi. Gagasan pokok ini diperinci atau dijelaskan oleh beberapa gagasan penunjang berikut:
(1)   Inflasi ditandai dengan meningkatnya harga barang
(2)   Penyebab inflasi
(3)   Penyebab inflasi yang utama
Perincian atau penjelasan ini diurut sedemikian hingga hubungan antara satu kalimat dengn kalimat lainnya merupakan satu kesatuan yang bulat.
Sebaliknya cobalah bandingkan contoh paragraph di atas dengan paragraph di bawah ini.
Kota Yogyakarta dikenal juga sebagai kota pelajar. Tanah di sekitarnya sangat subur. Banyak pendatang baru yang datang untuk mencari pekerjaan. Pada malam hari banyak orang berjalan-jalan di sepanjang jalan Malioboro untuk menghirup udara malam. Ramlan, 1993: 9)

Contoh di atas terdiri atas empat kalimat. Pada kalimat (1) tyang merupakan topik dinyatakan bahwa ‘kota Yogyakarta dikenal juga sebagai kota pelajar’ sebagai ide pokoknya. Sebagai ‘kota pelajar’ seharusnya dijelaskan bahwa kota itu banyak lembaga pendidikan, baik lembaga pendidikan menengah umum maupun lembaga pendidikan tinggi, baik negeri maupun swasta sehingga banyak pemuda dari luar Yogyakarta dating untuk belajar dan seterusnya. Akan tetapi penjelasan yang diberikan pada contoh di atas tidak demikian.

b.      Kepaduan
Syarat yang kedua yang harus dipenuhi oleh sebuah paragraf ialah koherensi atau kepaduan. Satu paragraf  bukanlah merupakan kumpulan atau tumpukan kalimat yang masing-masing berdiri sendiri atau terlepas, tetapi dibangun oleh kalimat yang mempunyai hubungan timbal balik. Pembaca dapat dengan mudah memahami dan mengikuti jalan pikiran penulis tanpa hambatan karena adanya loncatan pikiran yang membingungkan. Urutan pikiran yang teratur, akan memperlihatkan adanya kepaduan. Jadi, kepaduan atau koherensi dititikberatkan pada hubungan antara kalimat dengan kalimat.
Koherensi dalam sebuah paragraph dapat dibangun dengan memperhatikan kata atau frase pada kalimat-kalimat penjelas dan kalimat penyimpul, seperti
1)      Hubungan yang meyatakan tambahan kepada sesuatu yang telah disebut sebelumnya, seperti:
a.       Pertama, ………. Kedua, ……..
b.      Selanjutnya,……. Akhirnya ……..
c.       Karena itu, …….. Meskipun …….
d.      Kemudian, …….. Berikutnya ……. Akhirnya, …
e.       Yang terutama adalah …….. Sekedar penjelasan ……….
Contoh:
Inflasi adalah suatu kondisi ekonomis yang ditandai dengan meningkatnya harga barang kebutuhan sehari-hari. Penyebab inflasi dapat dikemukakan dengan singkat sebagai berikut. Yang pertama dan yang terpenting adalah pengeluaran dana yang besar oleh pemerintah untuk membiayai peperangan. Yang kedua, apabila banyaknya uang yang beredar melebihi yang diperlukan untuk penyediaan barang. Akhirnya, yang dapat menjadi penyebab inflasi ialah apabila para buruh menuntut kenaikan upah yang berpengaruh kepada meningkatnya biaya produksi. Meskipun ada beberapa penyebab inflasi, pengeluaran dana oleh pemerintah untuk membiayai programnya seperti peperangan adalah penyebab yang terutama.

2)      Hubungan yang menyatakan pertentangan dengan sesuatu yang sudah disebut sebelumnya, digunakan: tetapi, namun, bagaimanapun, walaupun demikain, sebaliknya, sama sekali tidak, biarpun, meskipun.
3)      Hubungan yang menyatakan perbandingan, menggunakan: lain halnya, seperti, dalam hal yang sama, dalam hal yang demikian, sebagaimana.
4)      Hubungan yang manyatakan akibat atau hasil, dengan kata transisi: sebab itu, oleh sebab itu, karena itu, maka, akibatnya.
5)      Hubungan yang menyatakan tujuan, dengan kata penghubung: untuk maksud itu, untuk maksud tersebut, dan supaya.
6)      Hubungan yang menyatakan singkatan,  menggunakan: pendeknya, ringkasnya, secara singkat, pada umumnya, seperti sudah dikatakan, dengan kata lain, misalnya, yakni, sesungguhnya.
7)      Hubungan yang menyatakan waktu,  misalnya: sementara itu, segera, beberapa saat kemudian, sesudah itu, kemudian.
8)      Hubungan yang menyatakan tempat, misalnya:  di sana, di sini, dekat, di belakang, berdekatan, berdampingan dengan (Gorys Keraf, 1980)
Contoh:
Kemarin saya pergi ke kampus.Di sana saya bertemu dengan pak Yusro. Dia berkata bahwa besok pagi akan pergi ke Semarang.

Persoalannya mereka khawatir setelah renovasi. Mereka tidak dapat brgabung di lokasi itu. Di samping itu, mereka juga mengharapkan dapat menjadi pelaksanaan renovasi pasar tersebut.

Di samping itu, koherensi sebuah peragraf dapat dinyatakan dengan:
(1)   Unsur kebahasaan yang digambarkan dengan:
a.       repetisi ataupengulangan kata kunci
b.      kata ganti
c.       kata transisi atau ungkapan penghubung
d.      paralelisme
(2)   pemerincian dan urutan isi paragraph.
Contoh:
Adalah suatu kejahatan menjual kepulauan ini kepada Jepang, Kepulauan ini bukan yang tumbuh begitu saja dari karang yang tandus. Akan tetapi, bagi kami kepulauan ini merupakan zamrut di ujung Timur Soviet.

c.       Kelengkapan
Suatu paragraf dikatakan lengkap, jika berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang kejelasan kalimat topik atau kalimat utama. Sebaliknya, suatu paragraf dikatakan lengkap, jika tidak dikembangkan atau hanya diperluas dengan pengulangan-pengulangan.

Contoh:
Dia pencurinya. Dia anak Pak Dullah yang ke-3. Dia Beralamat di Jl. Teuku Umar No. 4 Semarang.

Contoh berikut belum lengkap.

Dia cantik. ……
Perusahaan itu bangkrut. …….

Masalah kepulauan yang dihadapi dewasa ini ialah tidak adanya peminat atau penggemar jenis binatang laut, seperti halnya peminat atau penggemar penghuni darat burung-burung yang indah.

Paaragraf di atas hanya terdiri atas satu kaliamt, yaitu kalimat topik. Tidak ada kalimat-kalimat penjelas yang berfungsi menunjang kejelasan kalimat topik. Dengan kata lain kalimat topik tidak dikembangkan.
Cobalan bandingkan paragraf di atas dengan paragraf berikut, yang dikembangkan secara lengkap.

Masalah kelautan yang dihadapi dewasa ini, ialah tidak adanya peminat atau penggemar jenis binatang laut, seperti halnya peminat atau penggemar penghuni darat atau burung-burung indah. Tidak ada penyediaan dana untuk melindungi ketam, kenari, kima, atau tiram mutiara sebagaimana halnya untuk panda atau harimau. Jenis mahluk laut trtentu tiba-tiba punah sebelum manusia sempat melindunginya. Tiram raksasa di kawasan Indonesia bagian Barat kebanyakan sudah punah. Sangat sukar menemukan tiram hidup dewasa ini, padahal rumah tiram yang sudah mati mudah ditemukan. Demikain juga halnya dengan kepiting kelapa dan kepiting begal yang biasanya menyebar dari pantai Barat Afrika sampai bagian Barat Laut teduh, kini hanya dijumpai di daerah yang terpencil. Dari mana dana diperoleh untuk melindungi semua itu?

Dalam paragraf di atas penulis sudah berusaha mengemukakan contoh-contoh tentang masalah kelautan, sehingga dengan contoh-contoh tersebut masalah jadi jelas. Jadi, dalam pengembangan paragraf harus diuraikan secara jelas untuk menunjang pemahaman pembacanya.
 Latihan
Mengurutkan Kalimat Menjadi Paragraf yang Padu


Latihan 1

Bahkan ada kalanya diperlukan paragraf hanya terdiri atas satu kalimat saja. Sebuah paragraf dapat terdiri atas 2 atau 10 kalimat, tetapi banyaknya kalimat dalam satu paragraf tidak terlalu panjang.

Latihan 2
Satuan dasar itu terdiri atas untaian kalimat yang kompak yang mencerminkan satu gagasan. Karena itu, paragraf adalah sekelompok atau rentetan kalimat yang saling berhubungan dan bersama-sama menjelaskan satu unit gagasan atau pikiran untuk mendukung gagasan atau pikiran yang lebih besar (tulisan atau tuturan). Paragraf merupakan bagian  dari karangan (ter-tulis) atau bagian dari tuturan (lisan). Karena mendukung pikiran yang lebih besar, paragraf merupakan satuan dasar dalam wacana tulisan atau karya tulis ilmiah.





Latihan 3
Pokok gagasan itu diuraikan menjadi sejumlah kalimat yang berkaitan satu dengan yang lain yang secara keseluruhan mendukung pokok gagasan yang dikembangkan. Disebut wacana dasar karena menjadi dasar pembentukan wacana yang lebih luas/kompleks. Sebagaimana wacana lainnya, paragraf menyatakan sebuah pokok gagasan. Paragraf adalah karangan yang paling sederhana berupa wacana dasar.

Latihan 4

Kemudian kira-kira pada tahun 1960, besarnya komputer sama dengan meja tulis ukuran biro. Dalam 25 tahun telah terjadi evolusi dalam ukuran besarnya komputer. Kira-kira pada tahun 1945, pesawat komputer sebesar sebuah kamar. Dalam tempo seperempat abad telah terjadi perubahan yang sangat besar dalam pesawat komputer, lagi pula kecanggihannya semakin mengagumkan. Dua puluh tahun kemudian besarnya komputer tidak lebih dari sebuah mesin tulis portable. Pada waktu ini, tahun 1990-an sudah dipasarkan komputer yang dapat ditenteng ke mana-mana seperti buku saku.

Latihan 5
Kalimat penjelas memberikan penjelasan 1) alasan atau sebab-musabab, 2) kenyataan atau bukti, 3) penjelasan dengan angka-angka konkret, dan 4) penguat yang dikutip dari sumber lain. Adapun  kalimat penyimpul menempati bagian akhir suatu paragraf. Kalimat topik memuat gagasan dasar yang tersusun atas inti gagasan dasar dan pembatas gagasan dasar. Inti gagasan dasar menjadi subjek dalam kalimat topik. Adapun pembatas gagasan dasar memberikan isyarat atau menjadi rambu-rambu untuk membuat kalimat penjelas. Kalimat ini berisi ringkasan isi kalimat topik dan kalimat penjelas. Dalam satu paragraf terdapat unsur-unsur 1) kalimat topik, 2) kalimat penjelas, dan kalimat penyimpul.

Latihan 6
Cara Amerika, penempatan baris baru dilakukan tepat di pinggir halaman tulis dan lurus ke bawah. Hanya saja pada cara kedua ini, antara dua paragraf lebih direnggangkan daripada jarak antara baris dengan baris biasa. Penulisan paragraf ada tiga cara, yaitu cara Eropa, cara Amerika dan cara Eropa-Amerika.
Ketiga bentuk penulisan tersebut dapat dinyatakan dengan gambar seperti terlihat di bawah ini. Cara Eropa, yaitu cara penempatan baris baru dilakukan dengan menempatkan awal kalimat pertama suatu paragraph sedikit ke tengah halaman tulis bersangkutan. Cara Eropa-Amerika, yaitu perpaduan antara dua bentuk di atas. Cara yang umum dipakai cara pertama.

Latihan 7

Karena itu, pembaca dapat dengan mudah memahami dan mengikuti jalan pikiran penulis tanpa hambatan karena tanpa adanya loncatan pikiran yang membingungkan. Karena itu, satu paragraf  bukanlah merupakan kumpulan atau tumpukan kalimat yang masing-masing berdiri sendiri atau terlepas, tetapi dibangun oleh kalimat yang mempunyai hubungan timbal balik. Urutan pikiran yang teratur, akan memperlihatkan adanya kepaduan. Jadi, kepaduan atau koherensi dititikberatkan pada hubungan antara kalimat dengan kalimat. Syarat yang kedua yang harus dipenuhi oleh sebuah paragraf ialah koherensi atau kepaduan.

Perbaikan Latihan Pengembangan Paragraf


Mengurutkan Kalimat Menjadi Paragraf yang Padu

Latihan 1
Sebuah paragraf dapat terdiri atas 2 atau 10 kalimat, tetapi banyaknya kalimat dalam satu paragraph tidak terlalu panjang. Bahkan ada kalanya diperlukan paragraf hanya terdiri atas satu kalimat saja

Latihan 2

Paragraf merupakan bagian  dari karangan (tertulis) atau bagian dari tuturan (lisan). Karena itu, paragraf adalah sekelompok atau rentetan kalimat yang saling berhubungan dan bersama-sama menjelaskan satu unit gagasan atau pikiran untuk mendukung gagasan atau pikiran yang lebih besar (tulisan atau tuturan). Karena mendukung pikiran yang lebih besar, paragraf merupakan satuan dasar dalam wacana tulisan atau karya tulis ilmiah. Satuan dasar itu terdiri atas untaian kalimat yang kompak yang mencerminkan satu gagasan.

Latihan 3
Paragraf adalah karangan yang paling sederhana berupa wacana dasar. Disebut wacana dasar karena menjadi dasar pembentukan wacana yang lebih luas/kompleks. Walaupun sebagai wacana dasar, sebagai Sebagaimana wacana lainnya, paragraf menyatakan sebuah pokok gagasan. Pokok gagasan itu diuraikan menjadi sejumlah kalimat yang berkaitan satu dengan yang lain yang secara keseluruhan mendukung pokok gagasan yang dikembangkan.

Latihan 4

Dalam 25 tahun telah terjadi evolusi dalam ukuran besarnya komputer. Kira-kira pada tahun 1945, pesawat komputer sebesar sebuah kamar. Kemudian kira-kira pada tahun 1960, besarnya komputer sama dengan meja tulis ukuran biro. Dua puluh tahun kemudian besarnya komputer tidak lebih dari sebuah mesin tulis portable. Pada waktu ini, tahun 1990-an sudah dipasarkan komputer yang dapat ditnteng kemana-mana seperti buku saku. Dalam tempo seperempat abad telah terjadi perubahan yang sangat besar dalam pesawat komputer, lagi pula kecanggihannya semakin mengagumkan.

Latihan 5
Dalam satu paragraf terdapat unsur-unsur 1) kalimat topik, 2) kalimat penjelas, dan kalimat penyimpul. Kalimat topik memuat gagasan dasar yang tersusun atas inti gagasan dasar dan pembatas gagasan dasar. Inti gagasan dasar menjadi subjek dalam kalimat topik. Adapun pembatas gagasan dasar memberikan isyarat atau menjadi rambu-rambu untuk membuat kalimat penjelas. Kalimat penjelas memberikan penjelasan 1) alasan atau sebab-musabab, 2) kenyataan atau bukti, 3) penjelasan dengan angka-angka konkret, dan 4) penguat yang dikutip dari sumber lain. Adapun  kalimat penyimpul menempati bagian akhir suatu paragraf. Kalimat ini berisi ringkasan isi kalimat topik dan kalimat penjelas.

Latihan 6
Penulisan paragraf ada tiga cara, yaitu cara Eropa, cara Amerika dan cara Eropa-Amerika. Cara Eropa, yaitu cara penempatan baris baru dilakukan dengan menempatkan awal kalimat pertama suatu paragraph sedikit ke tengah halaman tulis bersangkutan. Cara Amerika, penempatan baris baru dilakukan tepat di pinggir halaman tulis dan lurus ke bawah. Hanya saja pada cara kedua ini, antara dua paragraf lebih direnggangkan daripada jarak antara baris dengan baris biasa. Cara Eropa-Amerika, yaitu perpaduan antara dua bentuk di atas. Cara yang umum dipakai cara pertama. Ketiga bentuk penulisan tersebut dapat dinyatakan dengan gambar seperti terlihat di bawah ini.

Latihan 7
Syarat yang kedua yang harus dipenuhi oleh sebuah paragraf ialah koherensi atau kepaduan. Karena itu, satu paragraf  bukanlah merupakan kumpulan atau tumpukan kalimat yang masing-masing berdiri sendiri atau terlepas, tetapi dibangun oleh kalimat yang mempunyai hubungan timbal balik. Karena itu, pembaca dapat dengan mudah memahami dan mengikuti jalan pikiran penulis tanpa hambatan karena tanpa adanya loncatan pikiran yang membingungkan. Urutan pikiran yang teratur, akan memperlihatkan adanya kepaduan. Jadi, kepaduan atau koherensi dititikberatkan pada hubungan antara kalimat dengan kalimat.
Latihan mengembangkan kalimat topic

Kalimat topik: Perusahaan itu bangkrut.

Hasil Pengembangan
Perusahaan itu bangrut setelah bapak Sastro sebagai pendiri sekaligus pembangun perusahaan itu meninggal dunia. Anak laki-laki penerus usahanya dinilai kurang kompeten untuk mengendalikan perusahaan ini di era yang semakin kompetitif. Ia hanya menjalankan usaha itu dengan metode ayahnya, tanpa melihat manajemen perubahan dan penyesuaiannya.

Perbaikan
Perusahaan itu bangrut. Kenbagkrutan itu dialami  setelah Bapak Sastro sebagai pendiri sekaligus pembangun perusahaan itu meninggal dunia. Penerus usahanya (anak laki-lakinya) dinilai kurang kompeten untuk mengendalikan/menjalankan perusahaan itu di era persaingan yang kompetitif. Ia hanya menjalankan usaha itu dengan cara/metode ayahnya, tanpa melihat manajemen perubahan dan penyesuaiannya.

1 komentar:

  1. Terima kasih telah berbagi pengetahuan..mhn izin share.. Terima kasih.

    BalasHapus